Alasan Wanita Abg Mau Jual Keperawanan
Ada juga yang justru dengan menjual keperawanannya pada lelaki. Dari imbalan berupa uang, materi, atau alasan-alasan tertentu yang terkadang tak masuk di akal. Apa sih hal yang mendorong seorang wanita rela menjual atau bahkan melepaskan keperawanannya sendiri pada lelaki? Terlepas dari kontroversinya, memang menarik untuk mencoba menelusuri beragam penyebab atau alasannya.
8 Alasan Gadis Abg Jual Keperawanannya :
1.Alasan Keuangan
Alasan ini memang sangat klise. Tapi fakta yang mendominasi
keperawanan seorang wanita bisa hilang adalah karena memang membutuhkan
solusi keuangan. Tak bisa dengan seenaknya kita menghakimi bahwa masih
banyak cara untuk mendapatkan uang dengan jalan yang lebih baik.
Semendesak-mendesaknya seorang wanita, pasti ia tak mau melepaskan
keperawanannya begitu saja. Tapi bagaimana dengan kenyataan di lapangan?
Keperawananan itu sangat tinggi nilainya. Bahkan bisa
dikatakan tak ada angka nominal yang bisa kita patok untuk menyebutkan
berapa besarnya harga keperawanan
seorang wanita. Sangat tingginya nilai keperawanan wanita membuatnya
jadi pilihan yang sangat potensial jika ingin mendapatkan uang berjumlah
besar.
Mulai dari wilayah-wilayah pedesaan hingga kota-kota besar,
keperawanan wanita itu bernilai sangat tinggi dan bahkan juga bisa di
hargai murah karena terpaksa. Maka dari itu, wajar jika harga seorang
pekerja seks komersil yang masih perawan dihargai lebih dari rata-rata
pasaran. Banyak pria berhidung belang di luar sana yang rela membayar
uang berjumlah besar hanya demi mendapatkan keperawanan seorang wanita.
Itu masih dalam konteks keperawanan sebagai lahan bisnis kolektif. Di
mana ada pihak yang mengatur dan mengelolanya, meliputi pencarian dan
perekrutan wanita yang masih perawan hanya untuk dijual. Sebuah fakta
yang sangat mengerikan namun demikianlah adanya.
Sementara itu masih banyak lagi di luar sana para wanita
yang secara pribadi menjual keperawanannya demi memperoleh uang besar.
Alasan mendapatkan uang adalah hal yang sangat rasional. Dewasa ini,
himpitan dan berbagai tekanan ekonomi kerap menyebabkan orang frustrasi
dan jika tak sanggup menjalaninya akan menempuh beberapa tindakan yang
sifatnya nekad. Bagi wanita, satu-satunya perhiasan yang paling berharga
ialah keperawanannya. Dan pasti ia tak akan memasang harga yang biasa
untuk melepas keperawanannya tersebut. Beda dengan lelaki yang rata-rata
tak akan begitu dipedulikan faktor keperjakaannya. Mau berkali-kali
main perempuan pun tak bakal bisa diketahui secara pasti apakah ia masih
perjaka atau tidak. Toh, dalam kehidupan masyarakat dari dulu hingga
sekarang, keperawanan wanita jauh lebih penting dibandingkan keperjakaan
seorang lelaki.
2.Alasan Materi
Masih ada kaitannya dengan faktor finansial. Perbedaannya,
kalau yang pertama tadi seorang wanita relah melepas keperawanannya
hanya untuk mendapatkan uang. Kalau alasannya materi, ada motivasi kuat
demi memperoleh sesuatu yang sebelumnya sudah tak mungkin diperoleh
dengan uang atau ditukar dengan lainnya. Di zaman sekarang pun bukan hal
yang baru lagi jika ada wanita yang rela menjual keperawanannya demi
memperoleh rumah mewah, mobil, atau benda-benda bernilai tinggi lainnya.
Contoh lainnya mungkin bisa dilihat pada fenomena para mahasiswi yang
rela menjual keperawanannya demi kelulusan dan segera menyandang
predikat gelar akademis.
Bukankah masih ada cara lain yang ditempuh jika hendak
mendapatkan hal-hal material tersebut? Gampang sajar orang mengatakan
hal itu. Faktanya, tidak semua hal yang kita inginkan bisa didapatkan
dengan uang. Proses tawar menawar atau negosiasi demi mendapatkan barang
tersebut tentu sudah melalui durasi yang sangat panjang dan
berbelit-belit. Bagaimanapun, bagi wanita, keperawanan merupakan nilai
tukar yang sudah sangat tinggi. Kalau seorang wanita sampai rela
melepaskan keperawanannya demi mendapatkan materi tertentu, sudah pasti
berbagai upaya yang sudah ia lakukan sebelumnya telah mentok atau
menemui jalan buntu. Penjelasan itulah yang sekiranya bisa memberikan
kita perspektif baru dan tidak melulu mengandalkan pendapat umum yang
seringnya kurang pada porsinya.
3.Alasan Cinta
Satu lagi alasan yang sangat klise dan bagi sebagian orang
pasti dianggap menggelikan. Karena cinta? Apakah karena alasan itu
seorang wanita rela melepaskan keperawanannya begitu saja? Bukankah itu
tindakan yang sangat gegabah? Apalagi jika dilakukan di usia yang masih
sangat muda. Cinta bisa membuat orang menjadi gila dan menutup mata pada
berbagai konsekuensi yang harusnya ia pikirkan matang-matang. Namun
begitulah keadaannya. Hanya karena semangat cinta yang sangat
menggebu-gebu pada pasangannya, seorang wanita rela memberikan apa yang
selama ini ia jaga dengan rapat.
Pada awalnya, pasangan yang baru berpacaran saling
menjajaki satu sama lain. Ketika sudah menyentuh urusan seksualitas, di
situlah dilema mulai berlangsung. Bagi lelaki sih tidak akan jadi
masalah. Justru persoalan terbesarnya berada di dalam wanita itu. Contoh
yang sering terjadi ialah ketika seorang lelaki mengatakan kepada
pacarnya bahwa ia membutuhkan pembuktian dari dia. Pembuktian atas nama
sebuah cinta yang sedang mereka jalani.
Alasan cinta kerap menjadi pembenaran antar pasangan
sehingga wanita akhirnya menyanggupi permintaan dari pihak lelaki. Pada
usia tertentu, wanita yang mengalami kegamangan dan masih labil. Saat
dihadapkan pada situasi menjalin hubungan dengan lelaki yang
menginginkan keperawanannya, masa depan wanita itulah bakal mulai
terbentuk. Situasi seperti itu kerap terjadi dari zaman dulu hingga
sekarang.
4.Ingin Mengikat Pasangan
Ada kalanya rasa kehilangan pasangan membuat wanita
menguras pikirannya dan menempuh pilihan untuk mempersembahkan
keperawanannya. Ini sebenarnya model logika terbalik dari apa yang
biasanya menjadi modus dari para lelaku untuk mendapatkan keperawanan
wanita. Lelaki semacam itu ingin menjalin hubungan yang lebih dari
sekadar emosional namun secara fisik. Pada akhirnya ia bisa memperoleh
keperawanan pasangannya sehingga ia tak akan lari ke mana-mana. Yang
terjadi justru situasi yang berbeda dari harapan pasangan tersebut.
Karena naluri lelaki bisa berubah-ubah dan kalau ia sudah bosan bakal
meninggalkan wanita yang sudah ia dapatkan keperawanannya itu.
Dilihat dari model terbalik, ternyata ada juga wanita yang menggunakan strategi tersebut. Dengan sengaja ia merangsang seorang pria
lalu memberikan keperawanannya supaya lelaki pasangannya tetap terikat
dan tak akan macam-macam ke wanita lain. Memang agak susah juga
membayangkan kondisi semacam itu pada seorang wanita. Tapi banyak kok
yang menjalankan metode tersebut hanya karena tak ingin ditinggalkan
oleh pasangan lelakinya.
Apakah cara itu berhasil? Lagi-lagi wanita dihadapkan pada
fakta bahwa setiap lelaki berpotensi mengalami kebosanan dan akhirnya
meninggalkan mereka. Artinya, percuma juga menyerahkan keperawanan pada
lelaki jika tujuannya adalah ingin mengikat dia. Sayangnya, kekaburan
cara berpikir dan merasa frutrasi kerap memicu tindakan yang gegabah
dalam diri seorang wanita yang tak ingin kehilangan pasangannya.
Kesimpulannya, mengikat pasangan dengan cara memberikan
keperawanan tak menguntungkan juga bagi wanita. Mari kita bandingkan
pada kenyataan sampai hari ini. Begitu banyak pria yang sudah tak
perjaka dan mereka dengan seenaknya bisa melenggang bebas tanpa ada
beban moralitas. Sementara bagi wanita yang sudah kehilangan
keperawanannya, mereka harus menghadapi serangkaian tudingan tanpa henti
yang terus menerus menyudutkan posisi mereka.
Jadi, sama saja bohong jika mengatakan cara mengikat
pasangan bagi wanita adalah dengan menyerahkan keperawanannya. Justru
wanita harus sebisa mungkin menjaga hal itu. Namun kalau memang ada
kasus yang terjadi dan bisa mengikat pasangan prianya, itu merupakan
sesuatu yang istimewa juga.
5.Rasa Penasaran
Sudah biasa jika rasa penasaran berlebihan akan terus
menjerat seseorang pada tindakan yang kelak akan merugikannya sendiri.
Dalam kasus ini, keperawanan wanita adalah salah satu kasus yang cukup
sering terjadi. Rasa penasaran itu bisa timbul karena wanita ingin
mencoba pengalaman bagaimana rasanya melepaskan keperawanan.
Berbeda dengan tradisi di sini yang masih sangat kuat unsur budaya
lokal dan religiusitasnya. Hal yang sangat bertentangan dengan semua
hukum-hukum tersebut jika sampai ada seorang wanita yang sudah
kehilangan keperawanannya sebelum menikah. Tetapi dari pengalaman
keseharian yang menjumpai berbagai karakter manusia yang berbeda, bahkan
sampai ada banyak wanita yang cuek saja dengan keperawanan mereka.
Hal-hal semacam itulah yang kerap memicu rasa penasaran
dari seorang wanita. Ia ingin merasakan sendiri bagaimana momen ketika
kehilangan keperawanannya. Rasa penasaran itu belum tentu sama dengan
keinginan menikmati pengalaman seksualitas. Ada yang tipenya memang suka
penasaran pada hal-hal yang belum pernah ia lakukan. Akibatnya justru
harus ia tanggung sendiri karena menjadi seorang wanita yang sudah tak
perawan sebelum menikah itu sangat berat di masyarakat kita.
Dan lagi-lagi bisa kita benturkan pada pandangan lelaki
soal rasa penasaran pada keperjakaan mereka. Bagi lelaki pun tak akan
menjadi beban pikiran kecuali pada beberapa kasus. Toh, kehilangan
keperjakaan seorang pria itu tak memiliki konsekuensi secara fisik. Tak
bisa diidentifikasi secara pasti.
Sementara bagi wanita, kehilangan keperawanan
itu sangat mudah sekali diidentifikasi. Yaitu dengan ada tidaknya
selaput dara pada organ vitalnya. Memang ada beberapa kasus ketika
selaput dara robek di masa kecil atau remaja akibat kecelakaan atau
penyakit. Namun vonisnya pun sama saja yaitu sudah tak perawan saat
belum menjalani kehidupan pernikahan.
Oleh sebab itu, rasa penasaran yang berlebihan pada
bagaimana sensasi kehilangan keperawanan itu bisa terjadi pada seorang
wanita. Ia mungkin tidak memikirkan konsekuensinya di masa mendatang.
Atau barangkali memang sudah sangat sadar tapi masih nekad mencoba
melepaskan keperawananya dengan cara yang lebih menguntungkan seperti
menjualnya.
6.Gaya Hidup
Gaya hidup di zaman sekarang sangat berbeda jauh bahkan
untuk selisih sepuluh tahun silam. Kehidupan bebas di daerah perkotaan
besar menimbulkan sebuah fenomena panjang tentang sudah tak berharganya
lagi arti keperawanan baik di mata wanita atau lelaki. Gaya hidup ini
menyebar dan menular di antara pergaulan wanita dan lelaki.
Persoalan ini juga sudah sangat sering menimbulkan
keresahan di tengah masyarakat. Tetapi segala sesuatu itu pun menjadi
tanggung jawab individu asalkan tidak menimbulkan masalah bagi sekitar
atau orang lain. Karena itu banyak pula wanita yang sudah terbiasa
dengan gaya hidup bebas dan tak begitu peduli dengan masalah keperawanan
tersebut. Gaya hidup serba bebas inilah yang memicu sebagian wanita
untuk dengan rela hati melepaskan keperawanan mereka dengan menjualnya.
Pergaulan yang serba bebas timbul dari pikiran yang tak
ingin dikekang lagi oleh norma-norma tertentu. Kabarnya, jumlah wanita
yang masih menjaga keperawanan di beberapa kota besar mulai menipis. Dan
itu sebagai hasil dari gaya hidup yang semakin sulit dibatasi lagi
bahkan oleh aturan hukum yang berlaku. Sebagian masyarakat menganggap
hal itu sah-sah saja. Mereka tak begitu memusingkan masalah itu karena
yang terpenting adalah pikiran terbuka dan sama-sama memiliki kesadaran
atas tanggung jawab semua perbuatan yang sudah dilakukan khususnya
mengenai hubungan antara lelaki dan wanita.
7.Dipaksa
Faktor keterpaksaan pun menjadi salah satu penyebab mengapa
wanita bisa sampai menjual keperawanannya. Sedikit berbeda dengan
keterpaksaan, yang terjadi adalah tindakan pemaksaan dari pihak lain
pada wanita supaya melepas atau menjual keperawanannya. Sebuah keadaan
bisa membuat seorang wanita tak punya pilihan lain karena dipaksa untuk
menjual keperawanannya. Ada banyak persoalan yang bisa memicu tindakan
tersebut. Seperti dihadapkan pada situasi yang menjepitnya sendiri. Dan
di mata wanita tersebut, ia harus mengambil tindakan yang sebelumnya tak
pernah atau sulit sekali dibayangkan yaitu melepaskan keperawanannya.
Berbagai tindakan yang memicu situasi tersebut biasa
terjadi di tengah masyarakat zaman sekarang. Ada yang dipaksa oleh
pasangannya sendiri atau oleh orang lain. Atau memang dipaksa oleh
keadaan. Toh, keperawanan wanita inilah yang sangat berharga dan
pastinya hal yang memicu tindakan tersebut bukan merupakan perkara
remeh. Pemaksaaan sudah pasti adalah hal yang melanggar hukum atau norma
masyarakat. Tapi kalau sudah menyangkut urusan keperawanan yang tabu
dan sifatnya privasi, tidak mungkin pula mendapatkan informasi tersebut.
Menyikapi beragam persoalan yang akhirnya bisa memicu keputusan wanita
melepaskan keperawanan itu, lagi-lagi mayoritas masyarakat melemparkan
tanggung jawabnya kepada wanita yang bersangkutan. Dilema terbesar bagi
wanita yang hidup di masyarakat yang secara ambivalen terjepit antara
tradisi dan modernitas yang sama-sama kuatnya.
8.Penyimpangan Seksual
Ada alasan lain yang barangkali membuat wanita melepaskan
keperawanannya. Dirasakan sebagai satu pengalaman yang bisa memuaskan
dirinya, dan akan terus ketagihan. Awalnya adalah ketertarikan pada soal
seksualitas. Keinginan menikmati pengalaman tersebut bagi sebagian
wanita terasa menegangkan. Sensasinya itu yang membuat banyak wanita
merasa penasaran. Namun ketika keperawanan mereka hilang, yang timbul
adalah rasa penyesalan mendalam. Membekas terus sampai pada sisa umurnya
karena sudah tidak perawan.
Fenomena lain yang terjadi adalah penyimpangan seksual.
Jika sampai ada wanita yang akhirnya kehilangan keperawanannya, ada dua
kemungkinan yang ia hadapi. Pertama, sepanjang hidupnya ia akan dihantui
rasa bersalah dan penyesalan. Ia akan kesulitan sendiri menyikapi hasil
dari pengalaman kehilangan keperawanan itu. Sampai pada titik tertentu,
ia harus mengambil sikap yang tegas jika tak mau berkubang terlalu lama
dalam derita dan ingatannya tersebut.
Kemungkinan kedua adalah dampak secara psikologis yang
justru membuatnya merasa semakin ketagihan. Sekali kehilangan
keperawanan, wanita menghadapi situasi yang kian membelitnya. Ia harus
menerima keadaan tersebut. Namun ada kalanya cara menyikapi keadaan
tersebut ialah dengan sekalian saja menerimanya. Dan akhirnya malah
ketagihan untuk melakukan aktivitas seksual terus menerus. Hal inilah
yang disebut sebagai penyimpangan seksual karena dipicu oleh keinginan
menikmati sensasi dan kepuasan dari aktivitas berhubungan badan. Bahkan
yang sebelumnya tidak pernah mencicipi aktivitas intim itu akan dengan
nekad mengambil risiko menjual atau melepaskan keperawanannya begitu
saja tanpa memikirkan sakit melepas keperawanan.
Bagaimanakah Keperawanan Wanita Di Jual.?
Di atas sudah dijelaskan beberapa alasan yang umum dan
barangkali khusus mengapa sampai ada wanita yang sampai merelakan
menjual keperawanannya. Belum tentu juga semua pilihan di atas memang
benar adanya. Jangan-jangan ada alasan khusus yang lebih spesifik dan
hanya dari wanita yang mengalaminya sendiri yang tahu.
Yang menarik lagi adalah bagaimanakah keperawanan seorang
wanita bisa dijual begitu saja. Ada semacam proses yang tentu saja cukup
sulit dan bahkan nyaris tak bisa dijalani oleh wanita itu sendiri saat
hendak menjual keperawanannya. Yang sangat jelas adalah proses negosiasi
dari wanita dan pihak yang akan membeli keperawanannya tersebut.
Wanita pasti akan menjual keperawanannya secara tersembunyi
melalui online atau secara tersirat. Lagipula, keperawanan merupakan
satu hal yang hanya sekali dimiliki dan setelah itu tak mungkin
mendapatkannya kembali. Meski ada beberapa solusi yang kabarnya bisa
mengembalikan keperawanan wanita dalam artian harfiah. Cara menjual
keperawanan itu bisa jadi dengan menawarkannya langsung dengan imbalan
yang wajib diberikan utuh kepada wanita tersebut.
Kalau dalam praktik prostitusi, keperawanan wanita menjadi
aset yang sangat berharga dan tak sembarangan diperjualbelikan. Maraknya
praktik prostitusi itulah yang kian menambah ketegangan dalam
masyarakat karena tindakannya lebih bersifat ilegal dan berpotensi
mengancam aspek kehidupan anggota masyarakat.
Dampak Psikologis Menjual Keperawanan Wanita
Sangat susah sekali memahami secara psikologis bagaimana pengaruh dari wanita pada sisa kehidupannya setelah kehilangan keperawanan sebelum menikah.
Dampak psikologisnya pun beragam. Terdiri dari berbagai level yang
harus mendapatkan penanganan khusus karena pengaruhnya bisa sangat buruk
bagi wanita yang bersangkutan. Bagaimanapun, kalau ada wanita yang
sampai mengambil keputusan menjual atau melepaskan keperawanannya
sebelum menikah, berarti ia harus siap menanggung konsekuensinya.
Dalam hubungan asmara remaja dewasa ini, masalah
keperawanan sangat sensitif, namun kadang-kadang malah tak begitu
digubris. Buktinya adalah bagaimana mirisnya ketika ada banyak remaja
belasan tahun yang sudah kehilangan keperawanan dan keperjakaannya
begitu saja. Di ranah psikologis, hal ini tentu menjadi bahan kajian
yang terus menerus berlangsung sampai sekarang. Perilaku kehidupan bebas
di tengah-tengah generasi muda sekarang ini sudah semakin
memprihatinkan. Sementara pemantauan dari para orang tua atau wali
ternyata tidak lagi efektif. Bahaya terbesar mengintai masa depan para
generasi muda khususnya anak-anak gadis yang harus dikondisikan selalu
menjaga dirinya.
Ironisnya, ketika sudah terjadi kasus kehilangan
keperawanan dari seorang wanita remaja, yang disalahkan lagi-lagi adalah
dirinya sendiri. Tunjukkan saja bagaimana masyarakat melekatkan stigma
yang sangat negatif kepada para wanita muda yang sudah kehilangan
keperawanannya sebelum memasuki dunia pernikahan. Dilema tersebut terus
berulang dan seharusnya dari berbagai pihak mampu mengatasi permasalahan
tersebut.
Jangan lupa bahwa sekarang ini teknologi telah makin
canggih. Di bidang medis saja sudah disebutkan berbagai metode yang
kabarnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit hingga masalah-masalah
tertentu seperti keperawanan. Apa benar bahwa keperawanan bisa
dikembalikan dengan menggunakan metode medis saat ini?
Kita harus menyingkapkan dulu bagaimana peliknya persoalan
keperawanan ini. Jika hendak mengatasi persoalan keperawanan ini secara
psikologis, jelas membutuhkan kerja ekstra keras. Selain dari pihak yang
menangani konseling, wanita yang mengalaminya pun semestinya bisa
diajak bekerjasama. Proses mencari kedamaian hingga ia bisa menjalani
kehidupan yang lebih tenang merupakan poin penting dan paling utama dari
metode psikologis tersebut.
Namun jika yang hendak dipulihkan adalah keperawanan secara
fisik, solusinya jadi terasa lebih sederhana. Sekarang sudah banyak
ditawarkan solusi mengembalikan selaput dara
wanita sehingga bisa kembali layaknya seorang gadis perawan. Terdengar
tak mungkin? Tengok saja beberapa sumber dari klinik hingga internet.
Ternyata solusi mengembalikan keperawanan ini cukup banyak dicari oleh
para wanita supaya mereka bisa mendapatkan kembali rasa percaya diri dan
benar-benar mengalami kembali arti kehidupan sebagai wanita normal.
Persoalannya, apakah semua bentuk solusi itu bisa
memberikan hasil yang diiinginkan? Dan apakah ada dampak khusus yang
harus ditanggung oleh wanita yang menjalani metode pengembalian
keperawanan itu? Ngomong-ngomong soal solusi dan dampaknya itulah kita
wajib menelusuri seperti apa saja sih metode yang kabarnya bisa
mengembalikan keperawanan seorang wanita.
Ada solusi tradisional yang mengandalkan ramuan khusus dari
para pakar. Ramuan ini kabarnya diolah dari bahan-bahan alami yang
mampu merapatkan kembali organ vital hingga bahkan mengembalikan selaput
dara wanita. Solusi semacam ini juga kerap dijumpai oleh masyarakat
mulai dari iklan-iklan yang ditempel di jalanan hingga di internet.
Untuk urusan apakah memang berhasi harus dicek dulu. Verifikasi atas
semua klaim tersebut tidak mudah. Kadang malah ada penawaran yang pada
dasarnya tidak mampu memberikan solusi yang nyata dan justru berdampak
buruk bagi wanita yang menempuhnya.
Ada pilihan metode yang lain yaitu dengan menempuh operasi selaput dara.
Sebagian orang yang mendengar istilah operasi dipastikan akan merasa
sedikit miris. Khususnya para wanita yang harus berbaring selama
beberapa waktu sementara para tenaga medis mengurusi organ vitalnya.
Namun jangan dibayangkan bahwa ini adalah operasi yang sama untuk
penanganan penyakit lain yang berat. Tanamkan pada pikiran Anda bahwa
kehilangan keperawanan bukanlah sebuah penyakit. Yang disebut penyakit
itu adalah efek akibat pemikiran yang terlalu berlebihan dan berdampak
pada kehidupan sehari-harinya. Jadi, wanita yang kehilangan keperawanan
sebelum waktunya tidak semestinya menyandang status sebagai penyakitan.
Lalu, bagaimanakah operasi itu dijalankan? Teknisnya adalah
mengembalikan selaput dara yang sudah robek atau hilang. Ada teknologi
khusus yang diterapkan sehingga organ vital wanita bisa kembali seperti
keadaan di masa gadis. Untuk rinciannya memang kurang bisa dipahami oleh
masyarakat awam. Namun percayalah pada teknologi medis sekarang ini
bahwa kian banyak metode yang bisa meminimalisir rasa sakit hingga waktu
yang akan dijalani selama operasi tersebut.
Sebenarnya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi
selaput dara ini cukup singkat. Kabarnya cuma beberapa menit.
Sekurang-kurangnya adalah 15 menit dan tak sampai setengah jam. Metode
ini juga sudah sering dilakukan dan memang sesuai dengan apa yang
diharapkan. Yaitu kondisi organ vital wanita yang kembali rapat dan ada selaput dara di lubangnya.
Apakah ada efek samping semasa paska operasi ini?
Penjelasannya bisa ditanyakan langsung kepada klinik yang melayani
operasi tersebut. Sejauh ini tak ada masalah dari hasil operasi selaput
dara yang dilakukan oleh para wanita di klinik tersebut. Asalkan klinik
tersebut memang sangat terpercaya dan memiliki konsekuensi sebagai pihak
profesional medis.
Harga Operasi Selaput Dara berkisar antara 5 sampai 12
juta, dengan itu Solusi mengembalikan keperawanan wanita pada akhirnya
menciptakan satu harapan untuk mengembalikan kehidupan seperti perawan
dahulu. Sebab, dengan rasa percaya diri yang akhirnya kembali, wanita
tak akan merasa minder apalagi putus asa selama menjalani sisa hidupnya
hingga bertemu suaminya kelak.
Atau solusi lainnya menggunakan produk selaput darah buatan
yang di pakai ketika mau berhubungan badan saja, kami menjualnya secara
online di jakarta dan bisa di kirim melalui jne pos ke berbagai kota
kota besar di indonesia yaitu meliputi Ambon, Banyu Wangi, Bali,
Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Nabire Papua, Sorong, Banda Aceh,
Kalimantan,Bandar Lampung, bangka balitung, Bandung, Banjarmasin, Batam,
Bekasi, Bengkulu, Bogor, Bontang, Cilacap, Cilegon, Cirebon, Denpasar,
Depok, Gorontalo, Jepara, Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung, Jambi,
Jayapura, Jember, Karawang, Kediri, Kendari, Kupang, Kudus, Pati,
Madiun, Madura, Magelang, Malang, Manado, Mataram, Medan, Mojokerto,
Padang, Palangkaraya, Palembang, Palu, Pandaan, Pangkal Pinang, Pekan
Baru, Pontianak, Probolinggo, riau, kepulauan riau, Samarinda, Semarang,
Jepara, Kudus, Solo, Sorong, Sukabumi, Tegal, Surabaya, Malang,
Tangerang, Tanjung Pandan, Tanjung Pinang, Tarakan, Ternate, nabire,
Timika papua, Ujung Pandang, Jogja / Yogyakarta, makassar…dll..
Terimakasih Telah Berkunjung di wabsite kami http://Critadewasa17.blogspot.com/
Share Sebab Serta Alasan Wanita Abg Mau Jual Keperawanan
Bacar Artikel Lainnya :
- Obat Tahan Lama Pria
- Cara Memperbesar Alat Vital Pria
- Obat Pembesar Penis
- Pembesar Penis
- Pembesar Alat Vital Pria
- Alat Bantu Sex Wanita
- Alat Pembesar Payudara
- Obat Perangsang Pria
- Obat Pemerah Bibir
- Jenis Selaput Dara
- Selaput Darah Buatan
- Selaput Dara Palsu
- Jual Selaput Darah Buatan
- Obat Penghilang Tato
- Obat Kantung Mata
- Jual KLG Asli
- Jual Vimax Asli
- Jual Minyak Lintah Papua
- Jual Procomil Spray
- Jual Obat Kuat Viagra Usa
- Hammer Of Thor
- Cara Menambah Tinggi Badan
- Bahaya Obat Aborsi
- Bahaya Aborsi
- Obat Aborsi




